Pages

Tuesday 27 March 2012

17 Allenatore Inter di Bawah Moratti

 Massimo Moratti. (Foto: Getty Images)


Inter Milan baru saja memutuskan kontrak kerja dengan Claudio Ranieri, usai menelan kekalahan atas Juventus, dini hari kemarin. Untuk sementara posisinya digantikan oleh pelatih tim Primavera Inter, Andrea Stramaccioni.
 
Presiden Inter Massimo Moratti memang terkenal bertangan besi. Di awal musim lalu, Gian Piero Gasperini hanya bertahan tiga bulan sebelum akhirnya digantikan oleh Ranieri. Selama memimipin Inter sejak 1995, Moratti sudah memperkerjakan 17 pelatih.
 
Inilah ke-17 pelatih Inter di bawah Massimo Moratti, seperti dilansir Goal:
 
OTTAVIO BIANCHI (1995)
Hubungan antara Moratti dengan Bianchi tidak berlangsung lama karena Inter tidak meraih satupun gelar. Namun saat itu Bianchi berhasil mendatangkan Javier Zanetti dan Roberto Carlos ke Inter.
 
LUIS SUAREZ (1995)
‘Luisito’ merupakan legenda Inter yang merupakan bagian dari ‘Il Grande Inter’ di tahun 60-an. Ia pernah melatih Inter pada 1974. Kemudian pada 1995, ia diminta kembali ke Inter untuk menjadi pelatih sementara pascapemecatan Ottavio Bianchi.
 
ROY HODGSON (1995-97)
Pelatih asal Inggris ini hampir mempersembahkan gelar pertama bagi Moratti. Ia membawa Inter melaju hingga partai puncak UEFA Cup. Namun pada pertandingan yang dilangsungkan di Gueseppe Meazza itu Inter harus menyerah kepada Schalke 04 melalui adu penalti.
 
LUCIANO CASTELLINI (1997)
Mantan pelatih kiper ini berhasil menuntaskan tugasnya sebagai pelatih sementara Inter dengan sempurna. Ia membawa Inter memenangi dua laga tersisa sepeninggal Roy Hodgson. Namun Moratti tidak berniat mempertahankannya pada musim selanjutnya.
 
GIGI SIMONI (1997-98)
Bersama Simoni, Moratti akhirnya merasakan gelar juara. Inter berhasil menjuarai UEFA Cup usai mengalahkan Lazio di partai final. Namun di Serie A, Inter gagal meraih scudetto setelah hanya menempati peringkat dua di bawah Juventus. Kontroversi dilanggarnya Ronaldo oleh Mark Iuliano jelang musim berakhir menjadi hal yang ramai diperbincangkan saat itu.
 
MIRCEA LUCESCU (1998-99)
Pelatih asal Rumania ini diharapkan mampu melebihi pencapaian Gigi Simoni pada musim sebelumnya. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Jelang musim berakhir, Inter menjauhi papan atas klasemen Serie A dan tersingkir dari ajang Liga Champions. Pemecatan Lucescupun tak terhindarkan.
 
LUCIANO CASTELLINI (1999)
Castellini dipercaya Moratti untuk mengisi posisi yang sebelumnya diisi Lucescu. Namun ternyata kinerjanya tidak memuaskan, dan kekalahan di derby membuat Moratti enggan meneruskan kerjasama dengan Castellini.
 
ROY HODGSON (1999)
Hodgson dipanggil kembali oleh Moratti untuk melatih Inter di empat pertandingan terakhir Serie A. Namun ada dua laga tambahan bagi Hodgson karena Inter harus menjalani partai play off dengan Bologna untuk memperebutkan jatah UEFA Cup.
 
MARCELLO LIPPI (1999-2000)
Di bawah arahan Lippi, Inter tidak meraih satupun gelar. Meski berhasil mencapai final Coppa Italia, namun Inter harus mengakui keunggulan Lazio yang meraih domestic double di tahun itu. Bahkan, Inter juga menyerah kepada Lazio pada pertandingan Super Coppa Italiana 2000.
 
MARCO TARDELLI (2000-01)
Moratti mendatangkan Tardelli usai menyatakan ketidaksukaannya terhadap permainan Inter di bawah arahan Marcelo Lippi. Pencapaian Tardelli yaitu membawa Inter finis di peringkat enam klasemen Serie A dan babak 16 besar UEFA Cup.
 
HECTOR CUPER (2001-03)
Didatangkan dari Valencia, Cuper menangani Inter selama 28 bulan. Hal yang paling diingat darinya ialah ketika Inter gagal meraih scudetto pada musim 2001/2002 akibat kekalahan di partai akhir melawan Lazio. Bersama Cuper, Inter juga berhasil melaju ke semifinal Liga Champions 2009 di mana akhirnya mereka harus menyerah kepada AC Milan.
 
CORRADO VERDELLI (2003)
Verdelli merupakan pelatih sementara Inter sepeninggal Hector Cuper. Mantan pemain Inter ini mengemban tugas hingga musim 2002/2003 berakhir, sebelum Moratti akhirnya mendatangkan Alberto Zaccheroni.
 
ALBERTO ZACCHERONI (2003-04)
Di bawah arahannya, Inter finis di peringkat empat dan masuk babak kualifikasi Liga Champions untuk musim berikutnya. Zaccheroni hanya bertahan selama satu musim di Inter, karena Moratti kemudian menunjuk eks pelatih Lazio Roberto Mancini untuk menggantikannya.
 
ROBERTO MANCINI (2004-08)
Mancini merupakan pelatih pertama yang memberikan gelar Scudetto bagi Inter di era Moratti. Bersama Mancini, Inter meraih tiga gelar scudetto di mana salah satu di antaranya merupakan ‘pemberian’ dari Juventus. Namun ia akhirnya meninggalkan Giuseppe Meazza karena tidak mampu mempersembahkan gelar Liga Champions.
 
JOSE MOURINHO (2008-10)
Inilah pelatih yang disanjung-sanjung Interisti hingga sekarang. Bagaimana tidak, di musim keduanya, ‘The Special One’ berhasil mengantarkan Inter meraih tiga gelar sekaligus yaitu Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Namun akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri kariernya di Italia dan mencoba petualangan baru bersama raksasa Spanyol, Real Madrid.
 
RAFAEL BENITEZ (2010)
Benitez hadir dengan mengemban tugas berat, yaitu melanjutkan kesuksesan Jose Mourinho. Namun eks pelatih Liverpool ini akhirnya dipecat hanya beberapa hari setelah Inter meraih gelar juara Piala Dunia antar Klub. Performa kurang meyakinkan Inter di Serie A menjadi penyebab utama pemecatannya.
 
LEONARDO (2010-11)
Kehadirannya sempat mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Leonardo merupakan mantan pemain AC Milan, musuh utama Inter di Serie A. Meski berhasil mempersembahkan gelar Coppa Italia, namun Leo gagal di Serie A dan Liga Champions.
 
GIAN PIERO GASPERINI (2011)
Diproyeksikan menangani Inter selama musim 2011/2012, nyatanya karier Gasperini di Inter hanya bertahan tiga bulan. Ia diberhentikan Moratti usai mengalami tiga kekalahan dan satu hasil imbang di awal musim.
 
CLAUDIO RANIERI (2011-12)
Pelatih berjuluk ‘Tinkerman’ hanya enam bulan melatih Inter setelah menggantikan Gian Piero Gasperini. Meski sempat membawa inter meraih tujuh kemenangan beruntun, ia gagal memertahankan performa tersebut. Akibatnya, Inter terjerembab ke peringkat delapan Serie A.


Sumber

No comments:

Post a Comment